Pendakian Menuju Puncak Gunung Sindoro - Gunung Sindoro, atau disebut juga dengan Sindara ataupun Sundoro merupakan gunung vulkano aktif yang terletak di Jawa Tengah. Gunung ini berada di ketinggian sekitar 3.150 di atas permukaan laut. Gunung ini berdiri menjulang tinggi berdampingan dengan Gunung Sumbing.
Gunung Sindoro temasuk jajaran gunung yang memiliki bentuk kerucut tipe Starto. Walaupun termasuk gunung aktif, tapi gunung ini merupakan salah satu pilihan pendakian bagi para pencinta alam.
Untuk mencapai puncak Gunung Sindoro, Anda bisa memilih salah satu dari beberapa rute atau jalur alternatif. Jalur-jalur pendakian yang bisa Anda lewati antara lain, Jalur Kledung dan jalur Sibajak yang berada di daerah Temanggung. Jalur Jlumpit yang berada di Dusun Katekan, lalu Jalur Sikatok yang berada di Desa Sigedang, Kejajar Tambi, Kab. Wonosobo.
Jalur yang paling umum dilewati oleh para pendaki adalah jalur Kledung dan Sikatok. Jalur Sikatok inilah yang merupakan jalur pendakian menuju puncak Gunung Sindoro paling cepat.
Jika Anda memilih jalur Kledung, maka para pendaki diwajibkan untuk mendaftar di basecamp Kledung untuk melakukan pendakian. Untuk mencapai puncak Gunung Sindoro, pendaki harus melewati beberapa posko pendakian. Awalnya perjalanan harus melewati hamparan ladang penduduk. Tapi jika Anda ingin menghemat tenaga, maka Anda bisa menyewa ojek hingga batas ladang penduduk.
Nah, di perbatasan inilah pendakian akan dimulai. Perjalanan dimulai dengan melewati jalan yang masih datar dengan tanah berbatu serta lahan pertanian yang berada di sekitarnya. Butuh waktu 1,5 jam perjanan untuk sampai ke pos 1.
Perlu diingat, pendaki harus memastikan persediaan air minum terisi penuh, karena sumber mata air baru tersedia lagi di puncak gunung. Perjalanan menuju pos 1 mungkin tidak akan menghabiskan banyak tenaga, sehingga pendaki bisa langsung melanjutkan pendakian ke pos selanjutnya.
Dari Pos 1, perjalanan terus dilanjutkan menuju pos 2. Pada jalur ini, pendaki akan melewati jalan setapak yang mulai menanjak, tapi tidak terlalu curam. Lalu belok kiri dan kemudian dilanjutkan dengan menuruni punggung gunung.
Pada jalur ini, pepohonan tidak terlalu lebat dan didominasi oleh pohon cemara. Waktu yang dibutuhkan dari pos 1 ke pos 2 sekitar 1,5 sampai 2 jam perjalanan. Di pos 2 para pendaki bisa beristirahat untuk melepas lelah.
Dari pos 2 menuju pos 3, pendakian menuju puncak Gunung Sindoro sudah mulai menanjak dengan tingkat kemiringan yang mulai menguras tenaga. Rute jalan mulai didominasi oleh bebatuan. Di jalur ini pendaki harus ekstra berhati-hati untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari jalur menuju posko 3 ini, pendaki bisa melihat Gunung Sumbing berdiri kokoh di samping Gunung Sindoro. Untuk bisa sampai ke pos 3 ini menghabiskan waktu tempuh kurang lebih 2 hingga 3 jam. Pos 3 merupakan dataran yang cukup luas dan lokasi ini sering dijadikan tempat berkemah para pendaki. Biasanya pendaki akan sedikit mengurangi beban bawaannya di kemah-kemah yang mereka dirikan di pos ini, karena tingkat kemiringan pada jalur berikutnya lumayan berat dan menantang.
Dari pos 3 perjalanan dilanjutkan menuju pos 4. Jalur pendakian dari pos 3 ke pos 4 sedikit curam dan sulit dilalui. Tanjakannya sudah mulai berat, serasa tidak ada habisnya dan sangat menguras tenaga. Kurang lebih 3 sampai 5 bukit yang harus dilalui. Meskipun demikian, kawasan ini cukup rindang, karena banyak ditumbuhi tanaman lamtoro, jadi pendaki bisa berhenti sejenak untuk beristirahat dan mengisi tenaga. Untuk mencapai pos 4 diperkirakan akan menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam, tergantung kekuatan fisik pendaki, karena jalur ini sangat menguras tenaga.
Setelah sampai di pos 4, perjalanan akan dilanjutkan lagi menuju puncak Gunung Sindoro. Pendaki akan melewati hutan lamtoro. Setelah melalui hutan ini, pendaki akan melewati padang Edelweis. Dari padang ini memerlukan waktu sekitar 1,5 jam lagi untuk sampai ke puncak Gunung Sindoro.
Sesampainya di puncak Sindoro, para pendaki akan melihat keindahan alam yang begitu memukau dan menakjubkan. Jika tidak terhalang kabut, para pendaki bisa melihat kawah hasil letusan dan seketika aroma belerang akan menyapa para pendaki.
Puncak Gunung Sindoro tidak begitu lebar, hanya memanjang mengelilingi kawah yang lumayan dalam. Pendaki sebenarnya bisa saja menuruni kawah sambil menikmati sensasi bau belerang yang kuat dan khas, tapi sangat tidak disarankan untuk turun ke bawah.
Pada musim hujan, kawah ini akan tergenang air, sehingga akan menyerupai danau. Jika Anda menghadap ke arah selatan, Anda akan melihat Gunung Sumbing yang berdiri kokoh mejulang. Sedikit ke timur, Anda akan melihat Gunung Merbabu dan Gunung Merapi di kejauhan. Disebelah barat bibir kawah, ada jalan setapak yang menuju savanna yang sangat luas.
Dari padang rumput atau savanna tersebut, Anda akan bisa melihat keindahan Gunung Prau dan puncak tertinggi di jawa Tengah, yaitu Gunung Slamet. Sungguh pemandangan yang sangat mempesona dalam pendakian menuju puncak Gunung Sindoro ini. Segala penat dan lelah terbayar sudah dengan keindahan alam yang terpampang di depan mata.
Gunung Sindoro temasuk jajaran gunung yang memiliki bentuk kerucut tipe Starto. Walaupun termasuk gunung aktif, tapi gunung ini merupakan salah satu pilihan pendakian bagi para pencinta alam.
Untuk mencapai puncak Gunung Sindoro, Anda bisa memilih salah satu dari beberapa rute atau jalur alternatif. Jalur-jalur pendakian yang bisa Anda lewati antara lain, Jalur Kledung dan jalur Sibajak yang berada di daerah Temanggung. Jalur Jlumpit yang berada di Dusun Katekan, lalu Jalur Sikatok yang berada di Desa Sigedang, Kejajar Tambi, Kab. Wonosobo.
Jalur yang paling umum dilewati oleh para pendaki adalah jalur Kledung dan Sikatok. Jalur Sikatok inilah yang merupakan jalur pendakian menuju puncak Gunung Sindoro paling cepat.
Jika Anda memilih jalur Kledung, maka para pendaki diwajibkan untuk mendaftar di basecamp Kledung untuk melakukan pendakian. Untuk mencapai puncak Gunung Sindoro, pendaki harus melewati beberapa posko pendakian. Awalnya perjalanan harus melewati hamparan ladang penduduk. Tapi jika Anda ingin menghemat tenaga, maka Anda bisa menyewa ojek hingga batas ladang penduduk.
Nah, di perbatasan inilah pendakian akan dimulai. Perjalanan dimulai dengan melewati jalan yang masih datar dengan tanah berbatu serta lahan pertanian yang berada di sekitarnya. Butuh waktu 1,5 jam perjanan untuk sampai ke pos 1.
Perlu diingat, pendaki harus memastikan persediaan air minum terisi penuh, karena sumber mata air baru tersedia lagi di puncak gunung. Perjalanan menuju pos 1 mungkin tidak akan menghabiskan banyak tenaga, sehingga pendaki bisa langsung melanjutkan pendakian ke pos selanjutnya.
Dari Pos 1, perjalanan terus dilanjutkan menuju pos 2. Pada jalur ini, pendaki akan melewati jalan setapak yang mulai menanjak, tapi tidak terlalu curam. Lalu belok kiri dan kemudian dilanjutkan dengan menuruni punggung gunung.
Pada jalur ini, pepohonan tidak terlalu lebat dan didominasi oleh pohon cemara. Waktu yang dibutuhkan dari pos 1 ke pos 2 sekitar 1,5 sampai 2 jam perjalanan. Di pos 2 para pendaki bisa beristirahat untuk melepas lelah.
Dari pos 2 menuju pos 3, pendakian menuju puncak Gunung Sindoro sudah mulai menanjak dengan tingkat kemiringan yang mulai menguras tenaga. Rute jalan mulai didominasi oleh bebatuan. Di jalur ini pendaki harus ekstra berhati-hati untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari jalur menuju posko 3 ini, pendaki bisa melihat Gunung Sumbing berdiri kokoh di samping Gunung Sindoro. Untuk bisa sampai ke pos 3 ini menghabiskan waktu tempuh kurang lebih 2 hingga 3 jam. Pos 3 merupakan dataran yang cukup luas dan lokasi ini sering dijadikan tempat berkemah para pendaki. Biasanya pendaki akan sedikit mengurangi beban bawaannya di kemah-kemah yang mereka dirikan di pos ini, karena tingkat kemiringan pada jalur berikutnya lumayan berat dan menantang.
Dari pos 3 perjalanan dilanjutkan menuju pos 4. Jalur pendakian dari pos 3 ke pos 4 sedikit curam dan sulit dilalui. Tanjakannya sudah mulai berat, serasa tidak ada habisnya dan sangat menguras tenaga. Kurang lebih 3 sampai 5 bukit yang harus dilalui. Meskipun demikian, kawasan ini cukup rindang, karena banyak ditumbuhi tanaman lamtoro, jadi pendaki bisa berhenti sejenak untuk beristirahat dan mengisi tenaga. Untuk mencapai pos 4 diperkirakan akan menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam, tergantung kekuatan fisik pendaki, karena jalur ini sangat menguras tenaga.
Setelah sampai di pos 4, perjalanan akan dilanjutkan lagi menuju puncak Gunung Sindoro. Pendaki akan melewati hutan lamtoro. Setelah melalui hutan ini, pendaki akan melewati padang Edelweis. Dari padang ini memerlukan waktu sekitar 1,5 jam lagi untuk sampai ke puncak Gunung Sindoro.
Sesampainya di puncak Sindoro, para pendaki akan melihat keindahan alam yang begitu memukau dan menakjubkan. Jika tidak terhalang kabut, para pendaki bisa melihat kawah hasil letusan dan seketika aroma belerang akan menyapa para pendaki.
Puncak Gunung Sindoro tidak begitu lebar, hanya memanjang mengelilingi kawah yang lumayan dalam. Pendaki sebenarnya bisa saja menuruni kawah sambil menikmati sensasi bau belerang yang kuat dan khas, tapi sangat tidak disarankan untuk turun ke bawah.
Pada musim hujan, kawah ini akan tergenang air, sehingga akan menyerupai danau. Jika Anda menghadap ke arah selatan, Anda akan melihat Gunung Sumbing yang berdiri kokoh mejulang. Sedikit ke timur, Anda akan melihat Gunung Merbabu dan Gunung Merapi di kejauhan. Disebelah barat bibir kawah, ada jalan setapak yang menuju savanna yang sangat luas.
Dari padang rumput atau savanna tersebut, Anda akan bisa melihat keindahan Gunung Prau dan puncak tertinggi di jawa Tengah, yaitu Gunung Slamet. Sungguh pemandangan yang sangat mempesona dalam pendakian menuju puncak Gunung Sindoro ini. Segala penat dan lelah terbayar sudah dengan keindahan alam yang terpampang di depan mata.
0 Response to "Sensasi Pendakian Menuju Puncak Gunung Sindoro"
Post a Comment